Barikade Gus Dur Jatim Gelar Dialog Kebangsaan se-Eks Karesidenan Madiun

Dialog Kebangsaan diikuti oleh DPC Barikade Gus Dur se-Eks Karesidenan Madiun hingga Forkopimda Madiun, Sabtu (17/9/2022)
Ahad 18 September 2022

matakamera, Madiun - Untuk menjaga rasa toleransi dan mencegah radikalisme, Dewan Pengurus Wilayah (DPW Barikade Gus Dur) Jawa Timur menggelar dialog kebangsaan bersama Barikade Gus Dur se-Eks Karesidenan Madiun, di Pendopo Muda Graha Kabupaten Madiun, Sabtu (17/9/2022).

Dialog kebangsaan ini diikuti oleh DPC Barikade Gus Dur Kabupaten/Kota Madiun, Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Ngawi.

Ketua DPW Barikade Gus Dur Jawa Timur, Ahmad Arizal mengatakan, kegiatan dialog ini selain untuk meneladani nilai-nilai yang diajarkan oleh Gus Dur, juga untuk memperteguh persatuan dan kesatuan agar terhindar dari radikalisme dan terorisme.

"Kita mengambil tema sama dengan dialog teman-teman Barikade Gus Dur di eks karesidenan lain, yakni menjaga toleransi dan menolak radikalisme. Tentunya kita bersyukur bahwa DPC-DPC se Jawa Timur solid dan kompak menjaga Indonesia tetap aman dan damai," ujar Ahmad Arizal.

Melalui dialog ini Ahmad Arizal berharap, politik identitas tak lagi dipakai sebagai strategi mobilisasi untuk memenangkan Pemilu maupun Pilpres 2024 mendatang. Sehingga tak terjadi lagi pembelahan masyarakat.

“Karen kita akan menghadapi Pilpres 2024. Jangan sampai ada suatu kelompok yang mengatasnamakan agama tapi justru mengganggu atau bahkan merusak stabilitas. Oleh sebab itu, pentingnya menjaga toleransi dan menolak radikalisme demi negara yang aman, tentram dan damai. Semoga Pemilu 2024 ke depan tidak gaduh,” harapnya.

Ketua Umum Barikade Gus Dur, Zanuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid, dalam sambutan virtual-nya mengatakan, saat ini Bangsa Indonesia mengalami tantangan disrupsi, ekologi serta emosi. Sehingga tantangan tersebut mampu dikelola dengan baik oleh masyarakat.

“Terutama bagi Barikade Gus Dur harus menjadi pelopor toleransi. Sekarang ini, banyak negara lain yang tidak sebebas dan sebaik Indonesia dalam mengekspresikan agama,” kata putri Presiden ke-4 Republik Indonesia tersebut.

Yenny mengajak seluruh masyarakat agar selalu bersyukur dan bangga memiliki ideologi Pancasila yang memberikan kemudahan kepada seluruh warganya dalam berbagai bidang khususnya kehidupan beragama dan menjalin kerukunan umat meskipun berbeda keyakinan.

"Di Indonesia kita masih diberikan kekuatan dan kesadaran untuk tetap rukun meskipun adanya perbedaan karena kita memiliki ideologi Pancasila," terang Yenny Wahid.

Menurut dia, Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi dinilai mampu menjadi penyangga keutuhan bangsa yang mana di dalamnya terdapat para tokoh ulama sebagai pewaris ajaran Nabi Muhammad SAW.

“Sampai saat ini, kiai dan para tokoh NU masih tetap eksis mengajarkan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil alamin. Dengan harapan pada tahun 2045 nanti Indonesia menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-4 di dunia,” ujar Yenny.

Turut hadir dalam dialog kebangsaan tersebut Bupati Madiun Ahmad Dawami (Kaji Mbing), Kepala Bakorwil Madiun Eddy Supriyanto, Kasubdit Sosbud Ditintelkam Polda Jatim AKBP Agus Prasetyo, Forkopimda Kabupaten Madiun, sejumlah Kepala OPD Pemkab Madiun, PCNU Kabupaten Madiun, serta FKUB Kabupaten Madiun.

Rif/Nji
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System