Peduli Petani, Kang Marhaen Bikin Lomba Berburu Tikus Berhadiah Ratusan Juta

Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi (Kang Marhaen) saat membuka lomba berburu tikus di area persawahan Desa Sumbersono, Lengkong (8/11/2022)
Selasa 8 November 2022

matakamera, Nganjuk – Berbagai cara dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk, untuk membantu petani mengendalikan hama tikus. Salah satunya dengan menggelar perlombaan unik yakni berburu tikus.

Lomba digelar mulai 8 November sampai 21 November 2022, dengan total hadiah senilai Rp 122,5 juta.

Pelaksana tugas (Plt) Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengatakan, pemerintah perlu memberikan perlindungan kepada para petani yang selama ini merasakan banyaknya wabah tikus.

Menurut Kang Marhaen, sapaan akrab Marhaen Djumadi, lomba ini dikhususkan kepada seluruh kelompok tani di Kabupaten Nganjuk. Sedangkan cara perburuan tikus dibebaskan kecuali menggunakan strum listrik, karena beresiko bagi keselamatan warga.

“Wabah tikus banyak di daerah Kecamatan Lengkong, Kecamatan Gondang, Kecamatan Patianrowo, dan Kecamatan Jatikalen. Lomba ini menjadi salah satu bentuk kepedulian untuk membantu masalah petani," kata Marhaen Djumadi, saat membuka perlombaan berburu tikus di Desa Sumbersono, Kecamatan Lengkong, Nganjuk, Selasa (8/11/2022).

Pemenang perlombaan ini adalah kelompok tani yang berhasil menangkap tikus paling banyak. Di mana, akan dipilih juara 1 hingga juara 20.

Dengan adanya perlombaan ini Marhaen berharap agar tumbuh kesadaran di masyarakat untuk menjaga ekosistem serta bergotong-royong memberantas hama tikus.

“Jaga alam kita, yuk kita berburu tikus! Ke depannya harus menggunakan ekosistem yang benar," ucap Kang Marhaen.

Ke depan, kata Kang Marhaen, Pemkab Nganjuk juga berencana melepaskan ular di lahan pertanian warga. Namun ular yang dipilih tidak membahayakan warga serta burung hantu. Sehingga hama tikus dapat ditanggulangi menggunakan predator alami.

“Tikusnya masih ada, tetapi ada yang memakan juga, sehingga kita tidak berburu terus,” harap Kang Marhaen.

Muhaimin, salah satu petani asal Desa Sumbersono, Kecamatan lengkong mengatakan hama tikus di desanya sudah sangat parah hingga menyebabkan gagal panen. Untuk mengantisipasi serangan tikus, selama ini Muhaimin dan para petani lainnya harus begadang menjaga tanamannya pada malam hari.

“Dijaga dan bawa senapan tembak,” Kata Muhaimin.

Menurut Muhaimin hama tikus tidak hanya menyerang tanaman padi. Mamun juga jagung, cabai dan masih banyak lagi tanaman lainnya. Pria berusia 45 tahun ini mencotohkan dampak dari serangan hama tikus pada tanaman jagung yang habis dimakannya, membuatnya hanya tersisa bonggol dan batangnya. 

“Habis. Dimakan buahnya," Muhaimin.

Hal senada disampaikan oleh Sailan, menurutnya hama tikus telah menyerang pertanian selama beberapa musim, dampak serangan tikus pada tanaman padi hingga benihnya habis.

“Beberapa musim tidak panen,” kata Sailan.

Rif/Nji
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System