Acara bersejarah ini berlangsung pada Kamis (28/8/2025) di Pendopo KRT Sosro Koesoemo dan diikuti oleh 352 anak dari berbagai daerah, mulai dari Nganjuk hingga Jombang, Sidoarjo, Malang, bahkan Madura.
Suasana semakin semarak dengan arak-arakan peserta yang diantar menggunakan becak mengelilingi Jalan A. Yani. Tak hanya khitan, peserta juga mendapat layanan kesehatan gratis, mulai dari pemeriksaan medis, konseling psikologi, hingga terapi tradisional. Menariknya, seluruh biaya dan hadiah peserta sepenuhnya ditanggung donatur, instansi, serta organisasi masyarakat, tanpa membebani APBD.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, dr. Tien Farida Yani, MMRS, menjelaskan bahwa dari 352 pendaftar, sebanyak 336 anak lolos screening kesehatan. Peserta termuda adalah Mohammad Lukman Hakim (4), asal Desa Gemenggeng, Kecamatan Pace.
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bukti nyata kekuatan kolaborasi lintas elemen.
"Acara ini terselenggara berkat gotong royong seluruh pihak: tenaga, pikiran, hingga dana. Tahun lalu kita gelar nikah massal, kini khitan massal. Semua menunjukkan kuatnya kebersamaan masyarakat Nganjuk,” ujar Kang Marhaen, sapaan akrab Bupati Nganjuk.
Acara ini turut dihadiri jajaran Forkopimda, Ketua TP PKK, Ketua GOW, Ketua DWP, tokoh masyarakat, hingga organisasi profesi kesehatan.
Selain bernilai kesehatan dan keagamaan, khitan massal ini juga merefleksikan budaya gotong royong masyarakat Nganjuk yang tetap hidup sebagai warisan luhur bangsa.
Rif/Pas/2025
Rif/Pas/2025

0 komentar:
Posting Komentar