![]() |
| Bupati Marhaen bersama tim Dinas PUPR Nganjuk terjun langsung melihat kondisi jalan berlumpur di Desa Pule Jatikalen, Rabu (19/11/2025) |
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi pun tergerak untuk langsung mendatang lokasi pada Rabu (19/11/2025), usai video yang diberi judul “Tolong Benerin Jalan Saya, Pak!” itu viral di media sosial dan menyebar luas di berbagai platform.
Video tersebut memperlihatkan dua siswi dan tiga siswa dari Dusun Tegalabe, Desa Pule, yang setiap hari harus menantang jalan becek, berlubang, serta dipenuhi lumpur demi mencapai SDN 3 Perning.
Langkah mereka beberapa kali tersendat karena kondisi jalan yang bergelombang dan licin. Namun mereka tetap melanjutkan perjalanan sambil saling menjaga keseimbangan.
Momen yang paling menyita perhatian muncul ketika salah satu siswa berhenti, menatap kamera, lalu menyampaikan pesan lirih namun menggetarkan hati. “Bapak Presiden, Bapak Bupati… tolong benerin jalan saya. Masa nggak kasihan sama anak-anak?” ucapnya polos.
Bupati Marhaen Djumadi datang bersama jajaran Dinas PUPR Nganjuk dan Forkopimcam Jatikalen, untuk melihat langsung titik kerusakan jalan sepanjang empat kilometer, yang menjadi satu-satunya akses warga Dusun Tegalabe menuju sekolah.
Begitu mencoba melewati jalan itu sendiri, Bupati Marhaen tampak terkejut dengan kondisi di lapangan. “Saya sudah enggak bisa bayangin. Jadi saya nyoba langsung saja. Kita pakai ini saja berat. Heran kok di Nganjuk ada jalan yang begitu parah. Ternyata ini jalan hutan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Pule, Luluk Mahfudhotin Zakaria, menjelaskan bahwa jalan tersebut merupakan aset Perhutani, sehingga desa tidak memiliki kewenangan memperbaikinya.
Meski begitu, Bupati Marhaen memastikan bahwa status kepemilikan tidak akan menjadi penghalang. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera mengambil langkah-langkah strategis untuk memperbaiki akses tersebut. Termasuk berkoordinasi dengan pihak Perum Perhutani hingga Kementerian Kehutanan.
“Ini akses vital bagi 17 kepala keluarga yang tinggal di Dusun Tegalabe. Ada anak sekolah yang setiap hari lewat sini. Jadi tidak boleh menunggu lama,” tegasnya.
Untuk diketahui, jalur alternatif sebenarnya tersedia, namun medannya dinilai terlalu ekstrem dan bahkan hanya bisa dilalui motor trail. Hal ini membuat satu-satunya pilihan warga hanyalah melewati jalan rusak yang selama ini mereka perjuangkan dengan segala keterbatasan.
Pemkab Nganjuk kini tengah merampungkan rencana teknis untuk perbaikan jalur tersebut secara menyeluruh. “Kami bergerak cepat. Anak-anak harus pulang pergi sekolah dengan aman dan layak,” ujar Bupati Marhaen.
Rif/Pas/2025

0 komentar:
Posting Komentar