Bu Hanung, Bunda Ita dan Pak Bud Saling Adu Pengaruh di Nganjuk

b
Budiono, anggota DPD RI dalam salah satu acara di Nganjuk. Dia disebut bakal meramaikan bursa Pilkada Nganjuk 2018
matakamera, Nganjuk - Pilkada Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, masih cukup lama, yaitu pada pertengahan tahun 2018 mendatang. Namun suhu politik di daerah ini sudah mulai memanas sejak awal 2016. Di samping bumbu isu perkara hukum yang sedang ditangani KPK dan kejaksaan, sejak dini sejumlah tokoh sudah terang-terangan melakukan upaya menarik simpati massa. Salah satunya dengan cara blusukan, atau menyambangi langsung masyarakat dari kampung ke kampung.
Figur lama baru baru ini muncul lagi dan mulai getol menyapa warga Nganjuk. Dialah mantan Bupati Nganjuk tahun 2002-2007, Ir. Siti Nurhayati .Wanita asal Kelurahan Kramat, Kecamatan Nganjuk yang akrab disapa Bu Hanung ini baru saja menghadiri acara yang digelar oleh paguyuban warga Nganjuk, di Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, sekaligus menjadi sinyal awal wanita yang sempat gagal meraih Kursi bupati nganjuk ini kembali ‘turun gunung’. Meskipun belum jelas menggunakan partai mana sebagai tiket untuk maju di Pilkada Nganjuk 2018, namun santer disebut bahwa Bu Hanung akan menggandeng Partai Golkar dan Partai Gerindra, sebagai kendaraan politiknya,”Ya sampai saat ini komunikasi dengan semua tokoh, dan partai sangat dinamis, salah satunya Bu Hanung,” ujar Sumitro Samadikun, salah satu fungsionaris DPD Partai Golkar Nganjuk.
Figur lain yang tidak kalah berpengaruh, dan telah lebih dahulu gencar menggelar kegiatan adalah Sekda Kabupaten Jombang Ita Triwibawati. Wanita yang akraba disapa Bunda Ita ini digadang-gadang akan menggantikan posisi Taufiqurrahman, Bupati Nganjuk saat ini, yang tidak lain adalah suaminya sendiri sekaligus ketua DPC PDIP Nganjuk. Ita disebut-sebut akan menggunakan partai berlambang banteng itu untuk bertarung di Pilkada Nganjuk. Pantauan matakamera.net, Ita yang juga menjabat Ketua TP PKK Nganjuk ini sudah sejak awal 2015 gencar melakukan kegiatan pada basis-basis perempuan.
Figur berikutnya adalah Budiono atau biasa disapa Pak Bud, mantan Sekda Nganjuk yang kini menjadi anggota DPD RI. Budiono dikenal memiliki basis kuat di kalangan guru dan birokrat. Sejak setahun terakhir, dia telah melakukan banyak kunjungan berkonsep serap aspirasi baik lewat ormas, kelompok masyarakat serta komunitas komunitas masyarakat desa.
Namun saat ditanya, Budiono masih belum mengakui secara gamblang niatannya untuk menjadi calon Bupati Nganjuk berikutnya. Budiono mengaku sengaja blusukan sampai ke pelosok desa, dalam rangka memantau langsung kebutuhan masyarakat.”Ya tugas saya (DPD RI) kan memang menjaring aspirasi dan mengecek langsung kebutuhn masyarakat dari berbagai elemen,” ujar Pria yang meraih Gelar Master di Autralia itu, dalam acara ‘Menyapa warga Kecamatan Ngetos Rabu lalu.
M.Roissudin, ketua Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) jawa timur  berpendapat, jika tiga  nama tersebut bersaing  memperebutkan kursi AG 1 (sebutan kedudukan Bupati Nganjuk), pertarungannya akan sangat berlangsung sengit. Mengingat, ketiga tokoh baik Bu Hanung, Bunda Ita maupun Pak Bud masing-masing memiliki basis tersendiri yang cukup kuat. Pria yang juga aktif juga seorang akademisi ini menyebut, bukan tidak mungkin antara Bu Hanung dan Bu Ita akan saling adu pengaruh berebut suara pemilih perempuan dengan kekuatan figure masing-masing, yang telah dikenal baik oleh masyarakat Nganjuk. “Sedangkan Pak Budiono bisa menjadi kuda hitamnya, karena dia sudah terbukti meraup suara banyak saat mengikuti Pemilu DPD-RI untuk Jatim pada tahun 2014,” ujarnya.(penulis : R.Andalas/ab)

Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System