5 Siswa SD di Nganjuk Dipaksa Mengulum Bangkai Cicak oleh Gurunya

SD cicak nganjuk
Foto ilustrasi : masyarakat di Nganjuk, Jawa Timur, dihebohkan dengan ulah seorang oknum guru olahraga, yang menghukum 5 siswanya dengan makan bangkai cicak secara bergiliran (matakamera.net)
matakamera, Nganjuk – Suw, seorang wanita yang berprofesi sebagai guru olahraga salah satu SD di Kelurahan Ganungkidul, Kecamatan/Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, memberi hukuman tak lazim untuk 5 siswanya. Mereka dipaksa mengulum bangkai cicak secara bergiliran saat jam istirahat hanya karena sang guru merasa jengkel.


Menurut informasi, peristiwanya sudah terjadi pada hari Kamis 24 November 2016 lalu, pada saat jam istirahat sekolah. Namun, informasinya baru terbongkar luas pada Senin 28 November 2016.
Jalu Alfon, salah satu siswa yang menjadi korban menjelaskan, hukuman itu dilakukan oleh Suwartini saat melihat dirinya bersama Jodi Duwi, Yuliantino, Madeang Abi dan Muhamad Rizki, sedang bermain cicak. Anak-anak itu bermain cicak saat jam istirahat.

Melihat siswanya bermain cicak, Suw geram dan menghukum kelimanya dengan cara yang tak pantas tersebut.  Bahkan, oknum guru itu juga mengancam siswanya agar tidak melaporkan kasus hukuman itu kepada orangtuanya, atau hukuman akan ditambah.

Belakangan Jalu memberanikan diri bercerita kepada orangtuanya, sehingga kelima wali murid mendatangi SD setempat dan dilakukan mediasi.

Sementara Kepala Bidang Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar Dikpora Nganjuk, Sony Hardiyanto dikonfirmasi Senin 29 November 2016, mengaku belum mendapatkan laporan dari wali murid atau pihak sekolah. "Kami akan segera memanggil kepala sekolah dan oknum guru tersebut terkait kasus itu," ujar Sony. Menurutnya, jika oknum guru tersebut benar melakukan itu, maka pihaknya akan memberikan sanksi yang tegas.(ab)
(Panji LS)

Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System