Mudik ke Nganjuk, Sareh Wiyono Sambangi Desa-Desa dan Serap Beragam Keluhan Warga

sareh nganjuk
Anggota DPR-RI Sareh Wiyono bersama para santri TPQ Dusun Bomo, Desa Duren, Kecamatan Sawahan, dalam kunjungan kerja perorangan 29 Desember 2016 (matakamera/foto:istimewa) 
matakamera, Nganjuk – Masa reses bersamaan dengan libur panjang tahun baru 2017, dimanfaatkan maksimal oleh Anggota Komisi II DPR-RI Sareh Wiyono untuk melakukan kunjungan kerja perorangan di Kabupaten Nganjuk. Di kampung halamannya ini, Sareh sengaja mudik sambil melakukan silaturahmi ke desa-desa untuk bertemu langsung dengan masyarakat kecil konstituennya.

Legislator dari Dapil VIII Jawa Timur ini melakukan kunjungan secara berturut-turut ke berbagai desa di Kabupaten Nganjuk, sejak 22 Desember sampai 30 Desember 2016. Dimulai dengan mengadakan Pertemuan dan Silaturrahim dengan Tokoh Masyarakat di rangkai dengan Peringatan Maulid Nabi di Rumah Aspirasi Jalan Mastrip, lalu keesokan harinya disambung dengan kegiatan Silaturrahim dan Pemberian Bantuan kepada Kaum Dhuafa di Desa Karangsono, Kecamatan Loceret, serta Penyerahan Bantuan Sembako bagi Kaum Dhuafa di Desa Kepanjen, Kecamatan Pace.

Berikutnya hari ketiga 24 Desember 2016, Sareh mengunjungi warga Dusun Watudakon, Desa Ngadoboyo, Rejoso untuk memberikan bantuan kepada Kaum  Dhuafa, disambung dengan dialog bersama Forum Honorer K-1 Nganjuk di Rumah Aspirasi Mastrip. Berikutnya secaar beturut-turut, legislator Fraksi Gerindra ini blusukan sambil membagikan santunan dhuafa di Desa Ngrami Sukomoro, Desa Candirejo Loceret dan Desa Betet Ngronggot.

Nganjuk
Sareh Wiyono saat memberikan paket bantuan Masjid Al Ikhlas di Desa Sumberagung, Kecamatan Gondang, dalam rangkaian kunker perorangan 22-30 Desember 2016 (matakamera/foto:istimewa)
Selain itu, Sareh juga bersilaturahmi dan menyerahkan paket bantuan untuk masjid-masjid dan musola masing-masing di Desa Waung Baron, Desa Sumberagung Gondang, Dusun Bomo Desa Duren Sawahan, sampai terakhir 30 Desember 2016 di Dusun Keduk Desa Kebonagung Sawahan, dan Dusun Pandansili Desa Kweden Ngetos.

Sareh Wiyono menjelaskan, bahwa tujuan dan manfaat Kunjungan Kerja Perorangan ini adalah untuk menyerap, menampung, dan menghimpun aspirasi serta pengaduan masyarakat dari daerah pemilihan. “Dan mempererat tali silaturahim antara Anggota Dewan dengan konstituen khususnya, dan elemen masyarakat pada umumnya yang terdapat di daerah (Dapil) Jatim VIII,” ujar mantan hakim Mahkamah Agung ini.

Selama berkeliling, Sareh menyerap beragam keluhan permasalahan yang kerap dialami masyarakat kecil. Contohnya di bidang pertanian, di mana setiap masa panen padi petani sangat dirugikan, karena harga jual sangat murah. Bahkan, hasil panen tidak bisa menutupi kebutuhan operasional penggarapan sawah.

Sareh mencatat, bahwa hasil pertanian berupa gabah atau padi hendaknya mendapat perlindungan harga oleh pemerintah di tingkat petani. Saat musim panen tiba harga gabah di pasaran tergantung pada tengkulak atau pedagang besar. Petani berharap hasil panen gabah/padi yang melimpah dibeli oleh Bulog. “Sehingga Bulog dapat berperan terlebih dahulu dalam melakukan pembelian hasil panen,” urai Sareh.

Di luar itu, Sareh juga mencatat kurangnya sarana teknologi pertanian yang dapat mempermudah, mempercepat dan meningkatkan hasil produk-produk pertanian. Dan, keberadaan alsintan yang masih terbatas dan belum memenuhi kebutuhaan petani juga menjadi faktor penghambat dalam proses pengolahan dan pemanenan.

Di bidang infrastruktur, Sareh masih mendengar banyak keluhan soal jalan penghubung antar desa yang rusak. Warga berharap pemerintah daerah agar mengalokasikan anggaran untuk penerangan jalan umum, sebab keberadaan PJU ini sangat vital untuk membantu masyarakat dalam bidang keamanan maupun kelancaran akses transportasi antar desa khususnya saat malam hari.

Sementara itu, Sareh juga menterap aspirasi Tenaga Honorer K-1 Nganjuk usai Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR RI dengan Menpan-RB, BKN, Pemkab. Nganjuk, ORI dan DPRD Nganjuk pada tanggal 14 Desember 2016 di ruang sidang Komisi II DPR RI. Intinya, meminta Kemenpan-RB RI segera mengangkat Tenaga Honorer K-1 Kab. Nganjuk menjadi CPNS selambat-lambatnya 3 bulan sehingga harus ada pengawalan data lengkap para tenaga honorer agar tidak terjadi kesalahan data seperti sebelum-sebelumnya. Data yang sudah lengkap kemudian di mintakan Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) kepada Bupati Nganjuk sebagai salah satu persyaratan untuk diturunkannya formasi dari Kemenpan-RB.

Terakhir di bidang sosial, Sareh meminta perhatian serius pemerintah kepada anak yatim piatu dan kaum dhuafa, baik melalui Panti Asuhan maupun orang tua asuh, dengan cara memberikan akses pendidikan serta memberikan bantuan sandang, pangan maupun papan kepada anak-anak panti asuhan maupun janda-janda melalui Kementerian Sosial. “Selain itu, juga pemberian beasiswa kepada anak yatim piatu harus menjadi prioritas, agar bisa mencapai pendidikan yang tinggi atau minimal wajib belajar 12 tahun,” pungkasnya.(ab)
(Panji Lanang Satriadin)




Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System