Siraman Sedudo, Ritual Sakral di Bawah Air Terjun Setinggi 105 Meter

nganjuk
Para gadis belia yang masih perawan, dengan kostum khas menjadi satu dari rangkaian ritual sakral Siraman Sedudo (foto : Ferman Hardi Santoso)

Kamis 27 September 2018
by Panji Lanang Satriadin

matakamera, Nganjuk - Setiap Bulan Muharram atau Bulan Suro, segenap masyarakat dan pejabat di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, menggelar ritual Siraman Sedudo.

Ritual ini merupakan tradisi yang masih di pegang teguh masyarakat di sekitar lereng Gunung Wilis, Kabupaten Nganjuk, sejak ratusan tahun silam.

Tahun ini, perhelatan kolosal itu digelar pada Kamis siang 27 September 2018.

Kelompok gadis penari saat melakukan gerakan tari khusus di kolam tepat di bawah Air Terjun Sedudo (foto : Gesha Sukamto)

Untuk diketahui, Air Terjun Sedudo yang berlokasi di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk ini tercatat sebagai air terjun tertinggi ke-4 di Jawa Timur dan tertinggi ke-10 se-Indonesia. Panjangnya mencapai 105  meter (344 kaki), dan berada pada ketinggian 1.438 meter dari permukaan laut (mdpl). 

Ritual Siraman Sedudo dipimpin oleh sesepuh desa yang rangkaian ritualnya diiringi musik gamelan Jawa, belasan gadis belia diarak untuk mengambil air langsung dari bawah guyuran air terjun Sedudo.

Setelah selesai, para gadis yang sudah ditunjuk dengan dibantu beberapa orang perjaka mengambil air dari guyuran air terjun secara langsung. Air yang disimpan dalam kendi kecil ini kemudian dimasukkan ke dalam wadah khusus untuk di pakai jika sewaktu-waktu ada warga yang memerlukan, baik untuk pengobatan ataupun untuk kepentingan-kepentingan yang lainnya.

bupati nganjuk
Bupati Nganjuk Novi RH beserta rombongan saat memasuki lokasi Upacara Siraman Sedudo (foto : dok. Novi Rahman Hidayat)

Ritual siraman Sedudo kali ini berlangsung meriah dan sakral tidak hanya dihadiri pejabat pemerintah daerah tetapi juga para penggiat alam, dan wisatawan lokal. Nilai kesakralan prosesi ini ditandai dengan tari Bedhayan Amek Tirta, sepuluh penari perempuan memainkan sebuah koreografi sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat yang hadir didampingi Wabup Marhaen Djumadi mengatakan, ke depan sektor pariwisata di Kabupaten Nganjuk, khususnya Sedudo yang menjadi ikon Kabupaten, harus bisa mendatangkan devisa terbesar di Kabupaten Nganjuk.

"Tidak hanya itu, Sedudo yang selama ini masih perlu pembenahan akan kita berikan perbaikan agar wisata Sedudo lebih mudah dijangkau," janjinya.

Air Terjun Sedudo, lokasi upacara Siraman Sedudo (foto : Rizki Ilyas)

"Saya akan support perbaikan insfrastruktur jalan serta penataan agar lebih cantik, " kata Mas Novi sapaan akrabnya, usai rangkaian acara siraman.

Menurutnya Sedudo sudah lama dikenal, bahkan tradisi siraman Sedudo dipercaya masyarakat bisa membuat awet muda. "Kawasan ini nantinya diharapkan bisa dikenal tidak hanya di tingkat Regional, tapi juga dikenal tingkat Internasional," pungkasnya.

(ds/ab/2018)

Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

Comments System