Tak Asal Angkut, Begini Prosedur Evakuasi Jenazah di Masa New Normal

Petugas kepolisian dan media menggunakan alat dan tata cara khusus saat mengevakuasi jenazah Puryanto dari dalam bus Sugeng Rahayu, Selasa malam 20 Oktober 2020/Panji-matakamera.net
Rabu 21 Oktober 2020

matakamera, Nganjuk – Di masa new normal atau adaptasi kebiasaan baru menghadapi Covid-19, sebagian besar aktivitas sehari-hari kita berubah. Tak terkecuali, prosedur dalam mengevakuasi jenazah pada kasus-kasus yang ditangani kepolisian.


Pada Selasa malam 20 Oktober 2020, Polres Nganjuk mempraktikkan tata cara baru tersebut ketika mengevakuasi jenazah seorang pria muda.

Pria yang belakangan diketahui bernama Puryanto, 39, warga Desa Sumberagung, Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan itu, ditemukan meninggal dunia secara mendadak, di dalam bus Sugeng Rahayu nopol W 9863 UZ jurusan Surabaya-Solo.

Malam itu sekitar pukul 21.00 WIB, bus kebetulan sedang melintas di depan Pasar Hewan Kelurahan Kedondong, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. Sopir seketika menghentikan perjalanannya ketika mendapati Puryanto, yang merupakan salah satu penumpangnya tak bernyawa di tempat duduk.

Kasubbag Humas Polres Nganjuk Iptu Rony Yunimantara mengatakan, petugas Petugas Polsek Bagor dan Inafis Polres Nganjuk yang mendapat laporan langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP).

"Turut bergabung juga tim medis dari RS Bhayangkara Nganjuk. Semua petugas dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) standar protokol Covid-19," ujar Rony.

APD yang dimaksud adalah baju hazmat, sarung tangan, dan desinfektan yang disemprotkan di sekitar lokasi jenazah.

Sebelum mengvakuasi, petugas lebih dahulu melakukan olah TKP dengan menerapkan protokol Covid-19. Yakni dengan tetap menjaga jarak antar orang, tidak saling bersentuhan tubuh, dan melakukan sterilisasi di lokasi dari kerumunan warga.

"Hasil penyelidikan menunjukkan korban meninggal bukan karena tindak kejahatan. Tetapi karena punya riwayat sakit jantung," kata Roni.

Proses evakuasi jenazah pria muda itu menuju RS Bhayangkara dilakukan dengan alat khusus, termasuk dengan menggunakan kantung dan kereta jenazah milik RS.

"Usai proses evakuasi dan penyelidikan, seluruh petugas membersihkan diri. Ada yang langsung mandi juga. Adapun alat APD sekali pakai langsung dimusnahkan. Ini memang prosedur baru yang kami terapkan dalam mengevakuasi jenazah. Meskipun bukan jenazah Covid-19 prosedurnya sama," terang Rony.

Reporter : Panji Lanang Satriadin
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System