Pengungsi dan Relawan Longsor Nganjuk Keracunan Massal, Diduga dari Makanan Ini

Kesibukan petugas di Puskesmas Ngetos saat hendak merujuk beberapa korban keracunan massal menuju RSUD Nganjuk, Jumat dini hari (19/2)

Jumat 19 Februari 2021

matakamera, Nganjuk – Di tengah kesibukan penanganan korban longsor Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, mendadak terjadi insiden keracunan massal. Puluhan orang yang sebagian pengungsi mengalami mual-mual, muntah dan pusing, pada Kamis tengah malam, 18 Februari 2021, sekitar pukul 23.25 WIB.

Menurut informasi yang dihimpun matakamera.net, para korban mengalami gejala keracunan secara massal, usai menyantap makanan mie ayam sumbangan donatur. Makanan dalam kemasan itu dibagikan sekitar pukul 20.00 WIB. 

Data sementara dari Kodim 0810/Nganjuk yang didapat media ini, sebanyak 22 orang yang menjadi korban. Mereka adalah para pengungsi terdampak longsor, petugas relawan SAR dan seorang relawan TNI. Dari jumlah tersebut, sebanyak 7 orang dirawat di Puskesmas Ngetos, 3 orang dirujuk ke RSUD Nganjuk, dan 1 orang dari angota TNI bernama Arif, asal Jombang, dirujuk ke RS Bhayangkara Nganjuk. 

Warno, Kepala Desa Ngetos yang dikonfirmasi wartawan pada Jumat dini hari (19/2) membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut jumlah sementara korban dari kelompok pengungsi sebanyak 15 orang.

“Benar, pengungsi mengalami keracunan massal. Data belum pasti, sementara ada 15 orang yang keracunan. Ini  dibawa ke Puskesmas,” ujar Warno.

Wakil Ketua DPRD Nganjuk Raditya Haria Yuangga meninjau lokasi saat kejadian. Malam itu juga ia mendatangi Puskesmas Ngetos dan melihat  para pasien yang mengeluh perutnya sakit mual dan muntah. Menurut Yuangga, gejalanya memang mengarah pada keracunan.

Ketika Yuangga menanyakan keadaan dan jumlah korban kepada pihak puskesmas setempat, ia sempat mendapat penolakan dari salah satu petugas.

“Jumlah korban gak boleh tau ya kita, jadi gini guys Puskesmas Ngetos terkesan menutup – nutupi siapa saja yang terkena keracunan masal, ini kan sebenarnya tidak boleh jadi kita hanya meminta data jumlah korban,” ungkap Angga.

“Informasi sementara 19 orang mengalami gejala keracunan dan sudah 3 pasien yang karena kondisinya agak serius maka terpaksa dirujuk ke RSUD Nganjuk,” ujar Yuangga.

Yuangga juga mendapat informasi, bahwa penyebab keracunan massal itu setelah para korban menyantap makanan kemasan mie ayam, dalam wadah gelas sterofoam.

“Jadi siapapun yang merasa sudah mengkonsumsi mie tersebut, harap segera minum susu untuk menetralkan racunnya,” pesannya.

Sementara itu, sejumlah relawan dan Tim SAR mengakui kalau memang pada pukul 20.00 WIB tadi malam ada pembagian mie ayam dari donatur.

Salah satunya adalah Farid Kurniadi, relawan dari Kantor SAR Surabaya. Ia mengaku ikut makan mie ayam tersebut. Tapi dia tidak memakai saos. Dia mengaku tidak mengalami gejala.

Reporter : Panji LS

 


Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System