Panen Udang Vaname, Plt Bupati Nganjuk Apresiasi Pengusaha Muda Pelopor Urban Farming

Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi bersama CEO Cita Indonesia Nanda Hapsara saat memanen udang vaname sistem bioflok, Senin (4/7/2022)
Selasa 5 Juli 2022

matakamera, Nganjuk - Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi melakukan panen perdana budidaya udang vaname menggunakan sistem bioflok di Jala Cita Indonesia yang dikelola oleh Nanda Hapsara, pengusaha muda Desa Batembat, Kecamatan Pace, Senin (4/7/2022).

Menurut Marhaen, budidaya udang tersebut termasuk urban farming. Yakni praktik budidaya, pemrosesan, dan distribusi bahan pangan di sekitar kota.

“Pengelolaan tanah kosong di Nganjuk harus dikembangkan untuk pemanfaatan ekonomi daerah, urban farming ini bisa menjadi salah satu contohnya” tutur Marhaen.

Dalam sambutannya, Marhaen juga berharap budidaya dengan sistem kolam biofolk ini nantinya bisa diterapkan tidak hanya di udang, namun juga perikanan lainnya. Sehingga, perekonomian lokal di Nganjuk dapat berkembang.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Porabudpar, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, serta Forkopimcam Pace dan Kepala Desa Batembat.

“Pemerintah akan terus mencoba menggali potensi yang tidak harus dari pemerintah sendiri tetapi dari masyarakat," ujarnya

Marhaen mewakili pemerintah daerah mengucapkan terima kasih kepada pihak pengusaha muda seperti Nanda Hapsara, yang sudah bekerjasama dan percaya membangun Nganjuk bersama-sama.

“Kita support terus pengusaha-pengusaha asli dari Nganjuk supaya bisa menambah laju perekonomian,” tambah Marhaen.

Nanda Hapsara, selaku CEO Cita Indonesia Group menjelaskan konsep yang diutamakan dalam bioflok ini adalah nambak tanpo banyu segoro, artinya budidaya hewan laut terutama udang dapat dilakukan di Nganjuk melalui kolam bioflok.

“Jadi bioflok air laut ini dapat dilakukan dengan menambahkan mineral dan garam dari Jala Cita Indonesia,” ujar Nanda Hapsara.

Menurutnya konsep yang seperti ini belum pernah diaplikasikan di Nganjuk karena kebanyakan produksi ikan lele. 

Ditambahkan Nanda, budidaya udang vaname dinilai lebih ekonomis dan lebih unggul dan harga cenderung lebih stabil. 

“Kolam bioflok sendiri bisa menghemat penggantian air dua sampai tiga kali jika dibandingkan di tambak sampai enam kali. Serta satu ekor udang bisa mencapai berat 50 gram dengan harga pasar perkilonya seratus ribu rupiah," pungkasnya.

Rif/ads/Nji
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System