Dari Nganjuk untuk Indonesia: Bupati Marhaen Konsisten Berjuang Menjemput Gelar Pahlawan Nasional bagi Marsinah

Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi saat mengawal proses pengusulan Marsinah menjadi Pahlawan Nasional di Kemensos RI
Jumat 17 Oktober 2025

JAKARTA, matakamera.net – Dari tanah kelahiran Marsinah di Nganjuk, api perjuangan kembali menyala. Di bawah kepemimpinan Bupati Marhaen Djumadi, semangat untuk mengangkat nama pejuang buruh perempuan itu ke panggung kehormatan bangsa terus dikobarkan.

Dengan langkah teguh dan hati yang tulus, Kang Marhaen, sapaan akrab Marhaen Djumadi, konsisten mengawal proses panjang agar Marsinah diakui sebagai Pahlawan Nasional—sebuah penghormatan yang layak bagi sosok yang gugur demi keadilan.

Perjuangan ini bukan muncul tiba-tiba. Sejak tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Nganjuk telah memulai langkah awal dengan mengumpulkan dokumen, data sejarah, dan naskah akademik yang menguraikan perjuangan Marsinah.

Bagi Kang Marhaen, pengusulan ini bukan sekadar formalitas, melainkan panggilan moral untuk menghormati simbol perjuangan kaum pekerja.

“Marsinah bukan hanya milik Nganjuk, tapi milik Indonesia. Ia adalah wajah keberanian perempuan yang memperjuangkan kebenaran,” ucap Kang Marhaen dengan tegas.


Momentum besar datang pada 1 Mei 2025. Pagi itu, suasana khidmat menyelimuti makam Marsinah.


Kang Marhaen bersama jajaran Pemkab dan elemen buruh menggelar doa serta tabur bunga, mengenang jasa sang pejuang.

Di hadapan media, ia menyampaikan niat untuk mengusulkan Marsinah menjadi Pahlawan Nasional. Siang harinya, kabar itu menggema ke seluruh penjuru negeri.

Dukungan mengalir deras. Presiden Prabowo Subianto, serikat pekerja, hingga berbagai organisasi buruh menyuarakan satu seruan: Marsinah layak menjadi Pahlawan Nasional.

Menanggapi gelombang dukungan itu, Marhaen bergerak cepat. Ia membentuk Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kabupaten Nganjuk beranggotakan 13 orang dan menempatkan dirinya sebagai ketua. “Kita ingin proses ini cepat, profesional, dan sistematis. Tidak boleh ada yang tertinggal,” katanya.

Koordinasi intens dilakukan dengan Kementerian Sosial, Gubernur Jawa Timur, Dinas Sosial Provinsi, serta TP2GD Jawa Timur.

Serangkaian sidang, seminar daerah, dan seminar nasional digelar untuk memperkuat argumentasi dan nilai keteladanan Marsinah. Semua berkas persyaratan—mulai dari naskah akademik, dokumentasi media nasional, hingga hasil kajian mendalam—telah diserahkan secara resmi ke pemerintah pusat.

“Hari ini (16/10/2025) sidang TP2PN (Tingkat Nasional) berlangsung. Alhamdulillah, kami optimistis hasilnya baik. Kalau masih ada yang kurang, kami siap melengkapinya,” ujar Marhaen, di Jakarta.

Ia tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi dukungan, mulai dari organisasi buruh tingkat daerah hingga nasional, Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial, Wakil Menteri Sosial, hingga Presiden Prabowo.

“Semua proses sudah kami lalui dengan penuh tanggung jawab dan cinta pada negeri ini. Kini kami serahkan hasilnya kepada Bapak Presiden. Apa pun keputusannya, perjuangan ini bukan akhir, melainkan tonggak penghormatan bagi para buruh Indonesia,” tuturnya.
Dengan nada penuh semangat, Marhaen menutup perjuangannya dengan kalimat yang menggema dari Nganjuk untuk Indonesia: “Bravo Buruh, Bravo Marsinah!”

Rif/Pas/2025
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Comments System