![]() |
| Keluarga Marsinah saat menerima penobatan pahlawan nasional dari Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Senin (10/11/2025) |
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk, Nurul Fajariana, S.Pd, menyampaikan rasa syukur mendalam atas penganugerahan tersebut.
“Atas nama keluarga besar SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk, kami menyampaikan rasa bangga, haru, dan syukur yang mendalam atas ditetapkannya almarhumah Marsinah, putri terbaik bangsa dan alumni kami tahun 1989, sebagai Pahlawan Nasional oleh Bapak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/11/2025).
Menurut Nurul, pihak sekolah telah mengirimkan sejumlah dokumen penting kepada panitia verifikasi nasional, termasuk ijazah asli dan piagam penghargaan atas nama Marsinah yang diterbitkan oleh SMA Muhammadiyah Nganjuk pada tahun 1989. “Alhamdulillah, dokumennya semua lengkap dan masih terawat dengan baik. Ini menjadi bukti bahwa almarhumah benar-benar bagian dari sejarah sekolah kami,” jelasnya.
Nurul menambahkan, penghargaan ini tidak hanya menjadi kebanggaan sekolah, tetapi juga menjadi pengingat penting bagi generasi muda Muhammadiyah untuk meneladani keberanian Marsinah dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. “Penghargaan ini bukan hanya bentuk penghormatan atas perjuangan almarhumah, tetapi juga inspirasi bagi seluruh siswa kami agar terus berani menyuarakan kebenaran dengan cara yang bermartabat,” tegasnya.
Marsinah dikenal sebagai buruh perempuan yang menjadi simbol perjuangan kelas pekerja Indonesia pada awal 1990-an. Keberaniannya memperjuangkan hak-hak buruh hingga akhir hayat menjadikan namanya abadi dalam sejarah pergerakan buruh nasional.
“Semoga keluarga almarhumah senantiasa diberi kekuatan dan kebanggaan atas anugerah kehormatan ini. Nama Marsinah akan selalu menjadi kebanggaan abadi bagi almamater kami tercinta,” tutup Nurul Fajariana dengan mata berkaca-kaca.
Penetapan gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah menambah daftar panjang tokoh inspiratif dari kalangan alumni sekolah Muhammadiyah yang berjasa bagi bangsa. Di tengah arus perubahan zaman, semangat dan nilai perjuangan Marsinah diharapkan terus hidup di hati generasi muda Indonesia.
Ro/Pas/2025
![]() |
| Ijazah Marsinah yang pernah menempuh pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk |
Menurut Nurul, pihak sekolah telah mengirimkan sejumlah dokumen penting kepada panitia verifikasi nasional, termasuk ijazah asli dan piagam penghargaan atas nama Marsinah yang diterbitkan oleh SMA Muhammadiyah Nganjuk pada tahun 1989. “Alhamdulillah, dokumennya semua lengkap dan masih terawat dengan baik. Ini menjadi bukti bahwa almarhumah benar-benar bagian dari sejarah sekolah kami,” jelasnya.
Nurul menambahkan, penghargaan ini tidak hanya menjadi kebanggaan sekolah, tetapi juga menjadi pengingat penting bagi generasi muda Muhammadiyah untuk meneladani keberanian Marsinah dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. “Penghargaan ini bukan hanya bentuk penghormatan atas perjuangan almarhumah, tetapi juga inspirasi bagi seluruh siswa kami agar terus berani menyuarakan kebenaran dengan cara yang bermartabat,” tegasnya.
Marsinah dikenal sebagai buruh perempuan yang menjadi simbol perjuangan kelas pekerja Indonesia pada awal 1990-an. Keberaniannya memperjuangkan hak-hak buruh hingga akhir hayat menjadikan namanya abadi dalam sejarah pergerakan buruh nasional.
“Semoga keluarga almarhumah senantiasa diberi kekuatan dan kebanggaan atas anugerah kehormatan ini. Nama Marsinah akan selalu menjadi kebanggaan abadi bagi almamater kami tercinta,” tutup Nurul Fajariana dengan mata berkaca-kaca.
Penetapan gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah menambah daftar panjang tokoh inspiratif dari kalangan alumni sekolah Muhammadiyah yang berjasa bagi bangsa. Di tengah arus perubahan zaman, semangat dan nilai perjuangan Marsinah diharapkan terus hidup di hati generasi muda Indonesia.
Ro/Pas/2025


0 komentar:
Posting Komentar