Kecewa Birokrasi Pingpong, Patok Batas Desa 'Ditancapkan' di Pendopo Kecamatan Loceret

Rabu 3 November 2025

NGANJUK, matakamera.net - Sejumlah warga Desa Teken Glagahan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk menenteng patok-patok batas desa, dan 'menancapkannya' tepat di tengah Pendopo Kantor Kecamatan Loceret, Selasa malam

Aksi tak biasa itu menjadi simbol kekecewaan terhadap birokrasi yang berbelit soal pencairan Dana Desa untuk program tapal batas.

Patok tanah bertuliskan “Birokrasi Kecamatan Loceret Ruwet – TTD Kepala Desa Teken Glagahan.”

Tak berhenti di situ, sebuah mobil sengaja diparkir melintang di gerbang kantor kecamatan, membuat akses masuk terblokir dan menambah tegang suasana malam.

Aksi mendadak itu sontak menjadi perhatian publik, termasuk Sumarno, Ketua LSM Gerakan Anti Korupsi dan Ketidakadilan (GAKK) Nganjuk, yang hadir untuk memantau situasi.

Sumarno menilai aksi tersebut merupakan luapan kekecewaan Pemerintah Desa (Pemdes) Teken Glagahan terhadap pihak kecamatan yang dinilai tak kunjung memberikan kejelasan mengenai pencairan Dana Desa (DD), untuk program penetapan tapal batas berbasis geospasial. Pemdes, kata dia, merasa dipingpong dalam urusan administrasi yang tak berujung.
“Desa butuh kepastian, bukan janji menunggu tanpa batas. Program berjalan di seluruh Nganjuk, masa di sini terhambat? Ini bukti bahwa birokrasi kecamatan memang perlu dibenahi,” ujar Sumarno.

Program penetapan batas desa merupakan instruksi Bupati Nganjuk dan dikelola oleh Dinas PMD, dengan besaran anggaran sekitar Rp 29 juta per desa yang bersumber dari Dana Desa. Namun, di Teken Glagahan, dana ini tak kunjung cair.

Informasi yang diperoleh menyebut proses terhenti karena kecamatan menunggu kelengkapan SPJ dari desa.

Di sisi lain, pihak desa merasa sebagian besar syarat telah dipenuhi dan mereka hanya membutuhkan kejelasan langkah selanjutnya. Komunikasi yang tersendat antara desa dan kecamatan disebut menjadi pemicu utama. Berulang kali Pemdes mencari penjelasan, namun pulang tanpa keputusan jelas.

Ketegangan memuncak pada Selasa malam ketika warga dan perangkat desa memutuskan untuk melakukan aksi simbolik dengan membawa patok, sebuah penanda bahwa batas kesabaran mereka sudah habis. Mereka berharap aksi itu dapat menggugah perhatian kecamatan untuk segera merespons.

Sementara itu, Camat Loceret Sukirno belum memberikan keterangan resmi atas kejadian tersebut. Upaya konfirmasi melalui panggilan telepon maupun pesan WhatsApp hingga Rabu siang (3/12/2025) masih belum mendapatkan jawaban.

Rif/Pas/2025
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Comments System