Polisi Bongkar Makam Seorang Remaja di Nganjuk, Korban Penganiayaan Maut

suasana pembongkaran makam jenazah Imam Safi'i, di Desa Ngepeh, Loceret, Nganjuk, Jawa Timur 13 April 2016
matakamera, Nganjuk - Rabu pagi 13 April 2016, sekitar pukul 07.30, aparat kepolisian Polres Nganjuk dan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur, melakukan pembongkaran makam jenazah Imam Safii, 17, pelajar SMA asal Desa Ngepeh, Kecamatan Loceret. Acara pembongkaran yang berlangsung di tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Sono, Desa Ngepeh, Kecamatan Loceret itu bertujuan untuk melakukan otopsi terhadap jenazah, dalam rangkaian penyelidikan kasus dugaan penganiayaan berat yang menimpa Imam Syafi'i, dan kemudian meninggal dunia di rumah sakit.
Selama proses pembongkaran dan otopsi berlangsung, area pemakaman mendapat penjagaan ketat dari aparat polisi gabungan. Otopsi dipimpin oleh Tim Labfor Polda Jatim dipimpin Kompol Pamuji, disaksikan sekitar 50 orang perwakilan pihak keluarga Alamarhum Imam Safi'i, Polres Nganjuk, Kejaksaan Negeri Nganjuk, RS Bhayangkara Nganjuk dan warga masyarakat desa setempat. "Untuk penyelidikan kasus dugaan tindak pidana penganiayaan terhadap korban (Almarhum Imam)," ujar Kasubbag Humas Polres Nganjuk AKP Wahab Nuryono, yang berada di lokasi. Adapun penganiayaan itu dilakukan secara beramai-ramai, dan sampai saat ini Polres Nganjuk telah menangkap lima pemuda yang diduga kuat sebagai pelaku dan sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Untuk diketahui, peristiwanya sendiri berdasarkan laporan resmi polisi terjadi pada 8 Februari 2016 silam, di Jalan Umum Desa Ngepeh, Kecamatan Loceret, Nganjuk, Jawa Timur, sekitar pukul 01.00 dini hari. Kejadian awalnya sempat dikira kasus kecelakaan lalu-lintas, karena Imam saat itu mengendarai motor Honda GL nopol AG 3077 AE membonceng rekan sekampungnya bernama M. Angga.
Belakangan diketahui, Imam bukannya menjadi korban kecelakaan melainkan korban penganiayaan secara beramai-ramai alias pengeroyokan. Menurut informasi, malam itu Imam dilempar batu-bata oleh gerombolan pelaku bermotor yang membuntuti dari belakang. Setelah terjatuh, Imam kemudian dikeroyok para pelaku yang membawa alat pemukul dari kayu, hingga mengalami luka parah di bagian kepala. "Malam itu sebelum kejadian, sedang ada ramai-ramai konser dangdut di lapangan Berbek (dekat lokasi kejadian). Mungkin penyebabnya perselisihan antar geng anak muda waktu bubaran konser itu," ujar sumber warga Desa Ngepeh yang enggan disebut namanya. (an/ab)
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System