JKSN : Memenangkan Jokowi-Ma'ruf adalah Jihad Akbar untuk Jaga Aswaja

Deklarasi di Tegal dan Batang

Ketua Dewan Pengarah JKSN Khofifah Indar Parawansa, yang juga Gubernur Jawa Timur terpilih 2019-2024,saat deklarasi JKSN di Tegal, Jawa Tengah (ist)

Ahad 3 Februari 2019
by Panji LS

matakamera, Tegal - Gerak Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) kian gesit dalam kampanye memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. 

Hari ini, Minggu (3/2/2019), ada dua titik kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Tegal dan Kabupaten Batang yang didatangi JKSN dan mengadakan deklarasi bersama ribuan warga untuk bergabung menyukseskan paslon nomor urut 1 di Pilpres 2019 mendatang.

Saat deklarasi di Tegal Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) menyebut memperjuangkan memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 adalah sebuah jihad akbar. 

Ini lantaran memperjuangkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf sama halnya memperjuangkan keutuhan dan keberlanjutan ahlussunnah waljamaah. 

Hal tersebut disampaikan di tengah Deklarasi JKSN bersama masyarakat Kabupaten Tegal di Gor Indoor Trisanja, Minggu (3/2/2019).

Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Tegal Umi Azizah, mengatakan Jokowi - Ma'ruf adalah paket lengkap khususnya dalam memperjuangkan keutungan NKRI dan ahlussunnah waljamaah.

"Presiden Jokowi sudah memberikan bukti kerja nyata membangun infrastruktur yang bermanfaat untuk kita semua dari Surabaya ke Tegal hanya enam jam. Beliau juga berpasangan dengan Kiai Ma'ruf, seorang ulama yang akan menjaga ahlusunnah waljamaah.  Maka memperjuangkan mereka adalah jihad akbar," kata Umi Azizah. 

Jokowi juga pemimpin yang mewukudkan adanya Hari Santri Nasional. Dan kini juga sedang diperjuangkan penyusunan untuk Undang Undang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan yang tentunya akan memberikan ruang besar untuk kesetaraan pendidikan di pesantren. 

"Pak Jokowi juga yang mengesahkan perppu ormas yang melarang organisasi masyarakat yang anti pancasila," kata Umi Azizah yang juga kini menjabat sebagai Bupati Tegal itu. 

Sehingga menurutnya tidak ada alasan lagi bagi warga NU, jaringan kiai santri untuk tidak memilih Jokowi-Ma'ruf.  Di depan ribuat warga dan juga Muslinat NU ia menegaskan jika nomor 1 sudah lengkap maka tak perlu lagi memilih nomor 2.

Apa yang disampaikan Umi Azizah diamini oleh Ketua Dewan Pengarah JKSN Khofifah Indar Parawansa. Wanita yang juga Gubernur Jawa Timur terpilih 2019-2024 itu mengatakan, bahwa di tangan Jokowi-Ma'ruf, ahlusunnah wal jamaah bisa dititipkan.

"Di pasangan nomor 1, ada Pak Jokowi dan ada Kiai Ma'ruf.  Di sana kita bisa menitipkan ahlaussnah wal jamaah. Maka pilpres adalah jihad besar," kata Khofifah. 

Terutama yang juga diperjuangkan dalam Pilpres ini adalah pertarungan mempertahankan NKRI dan Pancasila. 

"Karena ini akan menjadi bagian dari pertarungan besar. Kita harus hati-hati pada mereka yang siap-siap mendirikan khilafah di Indonesia. Kalau sistemnya negara khilafah maka pemimpinnya adalah khalifah," tegas Khofifah.

Untuk itu,  kiai NU dan warga NU yang punya kontribusi besa lahirnya NKRI patut siaga saat ada yang ingin mengusik Pancasila dan NKRI. 

Apa yang harus diperjuangkan JKSN kali ini bukan hanya semata soal Pilpres. Tapi,  disampaikan Khofifah,  adalah bagaimana bisa sama-sama menjaga agama dan mengatur negara. 

Di sisi lain Khofifah mengatakan hari ini, JKSN banyak gerak untuk kampanye Jokowi-Ma'ruf. Hari ini saja di Jawa Tengah ada dua titik deklarasi. Selain Tegal JKSN juga  deklarasi di Batang.

"Kita tidak dalam posisi mematok angka target kemenangan.  Saya selalu bilang target kami adalah bisa menang siginifikan.  Hitungan kami bisa selisih 20 persen dari kompetitor," pungkas Khofifah. 

Dalam deklarasi ini hadir sejumlah tokoh kiai dari Jawa Tengah Jawa Timur dan Jawa Barat. Mereka begitu antusias bersama warga Tegal untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf.

Juga Deklarasi dengan Ribuan Warga Batang
Khofifah :  Kita Titipkan Aswaja pada Jokowi-Ma'ruf


Saat deklrasi bersama ribuan warga Batang. Ketua Dewan Pengarah JKSN Khofifah Indar Parawansa menabuh genderang semangat pendukung Jokowi-Ma'ruf untuk kian getol turun menjadi speaker dan influencer menggaet pemilih. 

"Kita titipkan ahlussunnah wal jamaah pada Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf, bagiamana agar ke depan pesantren bisa kokoh,  dan NKRI bisa terjaga," kata Khofifah. 

Ahlussunnah wal jamaah atau kerap dikenal dengan aswaja harus dijaga sehingga di Indonesia toleransi san moderasi antar umat bisa dijaga. 

Dikatakan Khofifah saat ini yang dibutuhkan Indonesia adalah pemimpin yang bisa menjaga aswaja. Yang bisa menegakkan persatuan NKRI dan keutuhan Pancasila.

Dan itu semua ada pada sosok Jokowi dan Kiai Ma'ruf.  Sebagaimana diketahui Jokowi mewujudkan adanya Hari Santri Nasional, dan memperjuangkan UU Pesantren dan pendidikan agama serta sudah membuktikan kinerja nyata selama memimpin Indonesia selama empat tahun.

Lebih lanjut ia menegaskan yang datang ke tempat deklarasi JKSN dipastikan Khofiah bukan hanya kerumunan massa. Melainkan mereka adalah para barisan penggerak umat di lingkungannya. 

"Semua yang datang ke sini adalah para guru ngaji, ustadz,  ustadzag bahkan pengasuh pondok pesantren.  Kami ingin mereka dan jaringannya ikut aktif bergerak dan bisa ikut berjuang memenangkan Jokowi-Ma'ruf," tegas Khofifah. 

Dalam deklarasi bersama warga Batang,  juga dihadiri sejumlah kiai dan tokoh masyarakat setempat.  Ulama kiai santri dari Jawa Timur dan Jawa Barat juga turut hadir.  Seperti Kiai Asep Syaifuddim Chalim dan juga Kiai Abdul Halim dari Pasuruan, Kiai M Roziqi dan sejumlah tokoh ulama lain.

(ds/ab/2019)

Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System