Tokoh Sesepuh PDIP Nganjuk Wafat, Wariskan Teladan Berharga untuk Generasi Muda

Ketua DPRD Nganjuk Tatit Heru Tjahjono menabur bunga di makan ayahanda Mbah Muslim, Jumat (7/10/2022)
Jumat 7 Oktober 2022

matakamera, Nganjuk - Soesilo Muslim, tokoh sesepuh PDIP Nganjuk wafat pada Kamis malam (6/10/2022). Kabar kepergian sosok kharismatik itu tak pelak menjadi duka mendalam bagi keluarga besar PDIP dan masyarakat Nganjuk.

Mbah Muslim, sapaan akrab beliau semasa hidup, adalah ayahanda dari Ketua DPRD Nganjuk Tatit Heru Tjahjono S.Sos. Karena itu, Tatit yang juga Ketua DPC PDIP Nganjuk itu adalah orang yang paling berduka dan merasa kehilangan.

foto semasa hidup Mbah Muslim, yang terus berkiprah hingga usai senjanya


Jenazah Mbah Muslim dimakamkan di TPU Desa Karangtengah, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk pada Jumat pagi (7/10/2022). Tatit mengikuti langsung detik-detik pemakaman ayahanda tercinta didampingi keluarga dan kolega.

Tampak hadir Anggota DPRD Jatim Ida Bagus Nugroho, jajaran Pimpinan dan Anggota DPRD Nganjuk, Forkopimda Nganjuk, para tokoh lintas elemen dan ratusan masyarakat umum.

Di balik kedukaannya Tatit menyimpan harapan, agar nilai-nilai perjuangan yang ditanamkan Mbah Muslim semasa hidup mampu diteladani dan dilestarikan oleh generasi penerus, termasuk dirinya sendiri.

Untuk diketahui, Mbah Soesilo Muslim menorehkan nama harum dalam sejarah berdirinya partai banteng moncong putih di level nasional.

Tak lain karena Mbah Muslim pernah menjadi Satgas Pengamanan Nasional di kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat, saat peristiwa Kudatuli (Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli) 27 Juli 1996 silam.

Bagus Jatikusumo, Owner SRTV Nganjuk mengatakan, kiprah dan sepak terjang Mbah Soesilo Muslim semasa hidup meninggalkan teladan berharga untuk generasi muda.  Tidak hanya generasi muda di PDIP, tetapi seluruh generasi muda pada umumnya.

"Banyak sekali teladan yang ditinggalkan beliau. Mulai kegigihan, pengorban dan perjuangan totalnya di masa muda, ketika peristiwa Kudatuli 1996, sampai di usia senjanya beliau masih semangat dan aktif berkontribusi, baik di dunia politik maupun sosial," tukas Bagus.

Ia dan seluruh generasi muda di Nganjuk merasa kehilangan sosok yang selama ini menjadi panutan dan jujugan.

"Insya Allah segala amal kebaikan dan ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT, aamin," tukas Bagus.

Rif/Nji
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System