Proyek Irigasi Tanah Dangkal Desa Sumberwindu Mubazir : Sumber Air Belum Ada, Tandon Sudah Dibangun

Aktivitas penentuan titik lokasi sumur di Desa Sumberwindu, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk
Rabu 21 Desember 2022

matakamera, Nganjuk - Proyek pembangunan Prasarana Pertanian berupa irigasi tanah dangkal di Desa Sumberwindu, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk disorot. Pasalnya, titik sumber airnya sampai saat ini belum ditemukan. Sementara tandon sudah dibangun duluan.

Untuk diketahui, di Desa Sumberwindu, program DAK 2022 dari Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk tersebut diberikan kepada Kelompok Tani (Poktan) Sumber Makmur. Poktan ini mendapatkan dana program sebesar Rp 148.700.000, yang dikucurkan dalam tiga tahap.

Persoalan proyek tersebut disoroti oleh aktivis LSM Nganjuk Andik, usai mendatangi lokasi Rabu (21/12/2022). Ia menilai, tandon yang sudah lebih dahulu dibangun sebelum ada sumber air itu sama saja mubazir.

"Temuan saya di lapangan, memang ada kesangajaan penyimpangan. Tahap pertama diduga tidak dikerjakan, dilewati," ujar Andik.

Tahap pertama yang dimaksud adalah penentuan titik sumber dengan teknik geolistrik. Menurut Andik, seharusnya tahap penentuan titik sumber harus benar-benar dilakukan secara prosedur.

"Tidak akan ketemu (sumber airnya) jika dilakukan asal-asalan. Temuan saya (tahapan geolistrik) itu tidak pernah dilakukan," imbuh Andik.

Dikonfirmasi terkait hal itu, Sutejo, Ketua Poktan Sumber Makmur Sumberwindu mengaku, bahwa pihaknya  sudah lima kali pindah titik pengeboran untuk mencari sumber air. Sutejo mengklaim juga telah menggunakan teknis geolistrik.

"Pihak pengebor sudah mengebor di lima titik, di dalam satu kawasab di lahan sawah milik warga. Tapi memang belum ditemukan sumber airnya," ujar Sutejo.

Berikutnya, Sutejo menyebut dilakukan pengeboran lanjutan di tiga titik, di atas lahan sawah yang lain.

Menurut Sutejo, tandon saat memang sudah dibangun di titik kedua, meskipun sumber airnya juga tetap belum muncul.

"Tapi ini kan masih 30 (meter). Target itu sampai kedalaman 80 (meter)," jelas Sutejo. Pihaknya mengaku juga terus mendesak tim pengebor agar bekerja lebib cepat, mengingat saat ini waktunya sudah mepet di pengujung tahun.

Rif/Nji
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System