Ketika Pak Tris dan Mbah Sareh 'Berkoalisi' di Pelataran Masjid Jali

Soetrisno
Soetrisno dan Sareh Wiyono dipertemukan dalam momentum menjelang Lebaran, saat sama-sama mengunjungi posko mudik di rest area pelataran Masjid Jali, Desa Bungur, Sukomoro, Nganjuk, 3 Juli 2016
matakamera, Nganjuk -  Dua sosok ini tidak asing di telinga masyarakat Nganjuk, dengan nama besar dan reputasi masing-masing. Yang satu adalah Soetrisno, mantan Bupati Nganjuk kharismatik di era 1993-2003, dan satu lagi adalah Sareh Wiyono, mantan petinggi Mahkamah Agung (MA) yang kini menjadi anggota DPR-RI. Menjelang Lebaran ini, kedua tokoh yang sebelumnya sangat jarang bertemu ini tiba-tiba dipersatukan di pelataran Masjid Jali, Desa Bungur, Kecamatan Sukomoro, Nganjuk.

Ceritanya bermula ketika Sareh Wiyono berencana membangun posko mudik Lebaran di kampung halamannya di Nganjuk. Pria yang akrab disapa Mbah Sareh itu kemudian memilih lokasi pelataran Masjid Jali Sukomoro, yang memang letaknya strategis di tepi jalur antar provinsi Surabaya-Solo. Rupanya, lahan yang sejak lama difungsikan untuk rest area itu masih jadi satu dengan kompleks Masjid Jali, yang yayasannya diketuai oleh mantan Bupati Soetrisno. "Sudah sejak seminggu dibangun posko ini, dan Pak Tris (panggilan akrab Soetrisno, Red) juga mendukung," kata Sudjito, pengurus keamanan rest area Masjid Jali.

Menurut informasi yang dihimpun matakamera.net, Pak Tris dan Mbah Sareh belakangan ini memang intens berkomunikasi, salah satunya membahas pembangunan posko mudik tersebut. Pada Minggu petang 3 Juli 2016,  momentum keakraban dua tokoh senior ini tampak jelas ketika Pak Tris sengaja meluangkan waktu untuk mengunjungi lokasi sekaligus berbuka puasa. Apalagi, di posko memang disediakan aneka menu makanan dan minuman gratis untuk  pemudik dan masyarakat sekitar. "Pak Tris sempat mencicipi buka puasa dengan menu nasi pecel pincuk. Senang betul tampaknya," tutur Sudjito lagi.

Mengenakan baju gamis putih dan peci hitam, Pak Tris langsung membaur di tengah kerumunan orang yang memadati posko, sebelum kemudian Salat Magrib di masjid. Tak berselang lama, Mbah Sareh bersama rombongan menyusul datang, dan langsung membaur di tengah kerumunan masyarakat dan pemudik yang beristirahat.  Beberapa staf Mbah Sareh yang dikonfirmasi usai momentum tersebut mengaku, kedekatan antara Pak Tris dan Mbah Sareh tidak berkaitan dengan urusan politik. Meskipun, posko mudik yang dibangun identik dengan partai politik tempat Mbah Sareh kini bernaung. "Ini kegiatan sosial dan aksi nyata untuk masyarakat," ujar Bambang, staf Sareh Wiyono. (ab)

(Panji Lanang Satriadin)
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System